Vision & Mission of Hadaya Vatthu Foundation

Hadaya Vatthu Foundation is founded by a group of people who has seen and experienced the wonderful effects of meditation according to the Buddha’s teachings (Dhamma), especially to preserve Theravada Forest Meditation Tradition in Indonesia. People cannot have a deep understanding of the Dhamma without also deepening their concentration (samadhi) and awareness (sati); as part of the Eightfold Noble Path. Hadaya Vatthu is a Pali word. It represents the heart base which is present in the blood of the heart. It is described in the Visuddhimaga (viii, 111)…. "there is hollow the size of a punnaga seeds bed where half a pastata measure of blood is kept, with which as their support the mind element and mind-consciousness element occur.” This is the place where our consciousness emanates.

Our vision is to have as many people as possible make meditation (in accordance with the teachings of the Buddha) a common and daily practice in their lives. It is also our vision to have some Indonesians become highly skilled meditation teachers in the years to come.

Our mission is to introduce meditation techniques and practices (in accordance with the teachings of the Buddha) to the general public so that peaceful and happy meditation communities are developed.

September 26, 2010

Jadwal Dhamma Talk Sayalay Dipankara 22 Sep - 3 Okt di Bali, Jakarta, Tangerang dan Batam


Rekan-rekan bersama ini kami sampaikan kedatangan Sayalay Dipankara, Master meditasi yang merupakan murid dari Pa Auk Sayadaw. Sayalay Dipankara sangat padat jadwalnya dalam membimbing meditasi di berbagai negara. Untuk itu sangatlah beruntung kita mendapat kesempatan kunjungan dari beliau untuk memberikan dhamma talk. Adapun jadwal Dhamma Talk Sayalay Dipankara di Jakarta dan Tangerang sebagai berikut:
Adapun jadwal Dhamma Talk Sayalay Dipankara di Jakarta dan Tangerang,Batam sebagai berikut:
22-28 Sep:Membimbing retret di Bojjhanga Bhavana Center, Kintamani, Bali
28 Sep jam 18.30: Dhamma Talk di Vihara Padma Graha, Rukan Inkopal, Kelapa Gading
29 Sep jam 18.30: Dhamma Talk di Vihara Sadhapala, Bojong
30 Sep jam 15.00: mulai membimbing retret di Gedung Serba Guna Lautan,Kmpng Melayu
30 Sep jam 19.00: Dhamma Talk di Gedung Pertemuan Lautan, terbuka untuk umum
1 Okt jam 19.00: Dhamma Talk di Gedung Pertemuan Lautan, terbuka untuk umum
2 Okt jam 19.00: Dhamma Talk di Vihara Dharma Mulia, Batam
3 Okt jam 9.00: Balik ke Singapore.

Alamat Vihara Padma Graha:
Jl. Boulevard Barat Raya, Kompl. Rukan Inkopal, blok G no 5.
Letaknya di seberang
MOI/Rest Angke Kelapa Gading ada komplek ruko, trus sampai di blok ruko paling ujung/mentok, belok kiri masuk komplek ruko dan adanya di ujung/ruko terakhir, sebelah kiri.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi charles 0812 105 0996

Alamat Gedung Pertemuan Lautan/ Sekolah Boddhisatta:
Jl.Raya Kampung Melayu No.8 (kali jaya), Rt. 04/07 Desa Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang 15510.
Letaknya keluar dari belakang bandara Soekarno Hatta, pintu M1. Prinsipnya keluar bandara ke arah kanan, ke Kampung Melayu. Terus saja sampai lewat Perumahan Mutia Garuda yg ada disebelah kanan. Tidak jauh kemudian ada RS Mitra Usada disebelah kiri dan kemudian ada Plang Gedung Pertemuan Lautan disebelah kiri dan masuk jembatan untuk ke gedung pertemuan tersebut.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Erni 9615 1164, Deny 0813 8148 8800, 55933663

Alamat Vihãra Saddhãpala, Bojong:
Jl. Pakis Raya 19, Bojong Indah, Cengkareng, Jakarta 11740
Telp : (021) 5818692

Biodata Sayalay Dipankara:
Sayalay Dipankara dilahirkan pada tahun 1964 di Myanmar. Saat usia masih sangat muda, beliau sudah melatih meditasi tanpa bimbingan dari luar. Ketika dewasa, beliau mulai melatih meditasi dengan bimbingan dari beberapa Guru Besar meditasi.

Ketika kuliah, beliau diperkenalkan oleh seorang profesornya, yang juga merupakan Guru Besar Abhidhamma yang terkenal di Myanmar, kepada Y.M. Pha-Auk Sayadaw untuk mendapat bimbingan langsung Meditasi Samatha dan Vipassana. Beliau berhasil mencapai kemajuan batin dalam waktu yang sangat singkat dibawah bimbingan dari gurunya yang sangat baik kemampuannya tersebut. Tahun 1990 dia ditahbiskan sebagai seorang Sayalay di Vihara Pha-Auk Tawya. Sejak itu, beliau dilatih untuk menjadi guru meditasi.

Sayalay Dipankara mempunyai pengalaman dalam mengajarkan setiap dari 40 Kammatthana seperti yang tertulis di kitab Visuddhi Magga seperti Anapanasati, Empat Unsur Meditasi, Metta, Buddhanussati, Asubha, Marananussati dan 8 Samapatti ( Jhana 1 sampai Jhana 8 ), Kasina, dll dan Meditasi Vipassana.

Tahun 1996, beliau diundang ke Sri Lanka oleh yang sangat terhormat Yang Mulia Mahathera Ariya Dhamma untuk mendampingi gurunya, Y.M. Pha-Auk Sayadaw untuk membimbing para Yogi. Sejak itu, beliau sering diundang oleh berbagai Pusat Buddhist terkenal lainnya di berbagai negara untuk mengajar meditasi dan membimbing Retreat Meditasi yang intensif selama 2 bulan. Negara-negara tersebut seperti Amerika ( Insight Meditation Center), Canada, Taiwan ( Hong Shih Foundation ), Inggris ( Amaravati dan Citta Vevekha ), Jepang, Malaysia, Singapore, Australia, New Zealand dan lainnya.

Selama tinggal di Inggris, Oxford University dan Manchester University mengundang beliau untuk diskusi Mind Training. Beliau juga diundang untuk The Western Conference mengenai Jhana di Jubilados Foundation/Leigh Brasington, Santa Fe, New Mexico pada tahun 2001. Sejak akhir tahun 2005, beliau mulai membimbing retreat di Brahma Vihari Meditation Centre, Maymyo, Myanmar yang telah berhasil dirikannya dan merupakan cabang dari Pa-Auk Tawya Meditation Centre.

ARE YOU READY TO FACE THE SUNSET?
By Sayalay Dipankara

We have seen the sun rise (birth)
Kita telah melihat Sang Matahari terbit ( Kelahiran )

Now we are using up the energy from the sun (aging)
Sekarang kita sedang menghabiskan energi Sang Mentari ( Pelapukan )

Soon the sun will be setting (death)
Sang Mentari akan segera terbenam ( Kematian )

Are you ready to face the sunset?
Siapkah Anda menghadapi terbenamnya Sang Mentari?

Will you be happy or worried when the sun sets?
Akankah anda bahagia atau cemas saat Sang Mentari terbenam?

I will also have to face the sunset very soon
Aku pun segera akan menghadapi terbenamnya Sang Mentari

Before that happens , I want to build a pagoda in my heart
Sebelum itu terjadi, aku ingin membangun Pagoda didalam hatiku

The pagoda will be built with loving and kindness,
Pagoda itu akan dibangun dengan Cinta Kasih,

Compassion , patience , truth and understanding.
Kasih sayang, Kesabaran, Kebenaran dan Pemahaman

I hope that you will also build the pagoda in your heart before the sunset arrives.
Harapanku Anda pun akan membangun pagoda dalam hati Anda sebelum terbenamnya Sang Mentari

When you "see" the pagoda , wisdom will arise with happiness.
Saat Anda "menyaksikan" pagoda itu, kebijaksanaan akan muncul bersama kebahagiaan

And the sunset will be beautiful for you.
Maka terbenamnya Sang Mentari akan tampak indah bagimu

Terima kasih dan semoga rekan-rekan dapat memanfaatkan kesempatan ini.

Mettacittena,
charles hardono
Yayasan Hadaya Vatthu

September 11, 2010

”Sebuah Cinta yang istimewa untuk seseorang yang luar biasa”.


”Sebuah Cinta yang istimewa untuk seseorang yang luar biasa”.
Foto & Teks : Sumber Internet
Terjemahan dari bahasa cina, diterjemahkan ke bahasa Inggris.
Dimana tidak tertera nama penterjemah. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Umbo

Bai Fang Li, wafat pada usia 93 thn, meninggal dalam kemiskinan. Sekalipun begitu, dia telah menyumbangkan sejumlah uang sebesar RMB 350.000 (kurs 1.300, setara Rp 455.000.000, jika tidak salah ya, ) yang dia berikan kepada perguruan tinggi dan sekolah-sekolah di Tianjin untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin.
Hampir selama 20 tahun, dia menggenjot becaknya demi memperoleh uang untuk menambah donasinya.
Makan siangnya adalah 2 buah kue kismis dan air tawar. Kemewahan untuknya adalah menaruh saus ke dalam air. Makan malamnya berupa sepotong daging atau sebutir telur. Apa yang dia kenakan adalah apa yang diambil dari tempat sampah. Beberapa potong helai adalah suatu kemewahan.

Dia mengayuh selama 365 hari setahun, dalam keadaan salju turun atau dalam panas yang sangat menyengat. Dia mulai bekerja pada pukul 6 pagi dan berhenti pada pukul 7 atau 8 malam. “Tidak apa-apa saya menderita”, katanya. ”Tetapi biarlah anak-anak yang miskin itu dapat bersekolah”.
Saat berusia 90 tahun, dia mengadakan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500 (sekitar Rp 650.000) yang disimpannya dengan rapih dalam suatu kotak dan menyerahkannya ke sekolah Yao Hua. Dia berkata, “saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin terakhir yang dapat saya sumbangkan ….”.

Semua guru di sekolah itu menangis …….
Foto terakhir yang orang punya mengenai dirinya adalah sebuah foto dirinya yang bertuliskan
”Sebuah Cinta yang istimewa untuk seseorang yang luar biasa”.